PBNU Resmi Luncurkan Tema Hari Santri 2025: Kawal Indonesia Menuju Peradaban Mulia

JAKARTA, 11 October 2025 – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) secara resmi meluncurkan tema peringatan Hari Santri 2025, yakni “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Mulia.” Acara kick-off yang menandai dimulainya rangkaian persiapan perayaan nasional tersebut, digelar di Kantor PBNU Jakarta pada Jumat, 10 Oktober 2025, dan dihadiri langsung oleh Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf.
Peluncuran tema ini bukan sekadar seremoni, melainkan sebuah penegasan komitmen PBNU dalam membimbing peran santri sebagai pilar pembangunan bangsa yang berintegritas dan berwawasan masa depan. Dalam pidatonya, KH Yahya Cholil Staquf menekankan pentingnya peran santri dalam menjaga kemerdekaan dan sekaligus mengawal arah peradaban bangsa di tengah dinamika global.
Menggali Makna “Peradaban Mulia”
Tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Mulia” memiliki kedalaman makna yang relevan dengan tantangan zaman. PBNU memandang santri sebagai garda terdepan yang tidak hanya melestarikan nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan, tetapi juga menjadi agen perubahan yang proaktif dalam menciptakan tatanan masyarakat yang adil, makmur, dan beretika. “Peradaban Mulia” yang dimaksud mencakup kemajuan di berbagai sektor, mulai dari pendidikan, ekonomi, sosial, hingga teknologi, yang semuanya dilandasi oleh moralitas dan spiritualitas Islam rahmatan lil alamin.
Ketum PBNU, yang akrab disapa Gus Yahya, menjelaskan bahwa santri diharapkan mampu mengintegrasikan ilmu agama dengan ilmu pengetahuan modern. Hal ini bertujuan agar mereka dapat memberikan kontribusi nyata dalam penyelesaian masalah bangsa dan turut serta dalam kompetisi global tanpa kehilangan identitas keindonesiaan dan nilai-nilai luhur pesantren. Konsep ini juga selaras dengan visi Indonesia Emas 2045 yang membutuhkan sumber daya manusia unggul dan berkarakter.
“Santri adalah garda terdepan dalam menjaga kemerdekaan dan sekaligus arsitek peradaban mulia. Dengan semangat Resolusi Jihad, kita tidak hanya mempertahankan kedaulatan, tetapi juga membangun fondasi moral dan intelektual bangsa agar mampu bersaing di kancah global tanpa kehilangan jati diri,” tegas KH Yahya Cholil Staquf dalam kesempatan tersebut.
Peran Strategis Santri: Dari Resolusi Jihad hingga Pembangunan Berkelanjutan
Sejarah mencatat bahwa peran santri dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia sangatlah fundamental, terutama melalui fatwa Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945 yang memobilisasi perlawanan terhadap penjajah. Semangat heroik ini menjadi landasan penetapan Hari Santri Nasional. Namun, PBNU menekankan bahwa peran santri tidak berhenti pada perjuangan fisik, melainkan terus berevolusi seiring dengan tuntutan zaman.
Di era kontemporer, santri diharapkan menjadi motor penggerak pembangunan berkelanjutan. Mereka didorong untuk menjadi inovator di bidang teknologi, wirausahawan yang menciptakan lapangan kerja, pendidik yang mencerdaskan bangsa, serta agen moderasi beragama yang menjaga kerukunan dan persatuan. PBNU berkomitmen untuk terus memfasilitasi pengembangan potensi santri melalui berbagai program pendidikan, pelatihan, dan pemberdayaan agar mereka siap menghadapi tantangan global seperti revolusi industri 4.0 dan perubahan iklim.
Peringatan Hari Santri 2025 diharapkan menjadi momentum refleksi dan inspirasi bagi seluruh elemen bangsa untuk mengapresiasi dan terus mendukung peran strategis santri. Melalui tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Mulia”, PBNU menyerukan kepada seluruh santri dan masyarakat Indonesia untuk bahu-membahu mewujudkan cita-cita luhur pendiri bangsa demi masa depan Indonesia yang lebih cerah dan bermartabat di mata dunia.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda