PNS Kemenlu Ditemukan Tewas di Kosan Jakarta Selatan, Polisi Periksa Tiga Saksi

Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) ditemukan meninggal dunia di sebuah indekos di kawasan Jakarta Selatan pada 08 July 2025 dini hari. Penemuan jenazah ini memicu penyelidikan mendalam oleh pihak kepolisian untuk mengungkap penyebab pasti kematian.
Kronologi Penemuan dan Awal Penyelidikan
Korban, yang diidentifikasi berinisial R (40), seorang diplomat muda di salah satu direktorat Kemenlu, ditemukan tak bernyawa di kamarnya setelah tidak merespons panggilan dari pihak keluarga dan pemilik kos. Kecurigaan muncul ketika R tidak terlihat beraktivitas seperti biasanya dan pintu kamarnya terkunci dari dalam. Setelah upaya komunikasi gagal, pemilik kos bersama penjaga akhirnya memutuskan untuk mendobrak pintu dan menemukan R sudah dalam kondisi tak bernyawa.
Petugas kepolisian dari Polres Metro Jakarta Selatan langsung mendatangi lokasi setelah menerima laporan. Tim identifikasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP) segera dikerahkan untuk mengumpulkan bukti-bukti awal. Dari pemeriksaan awal di lokasi, polisi belum menemukan tanda-tanda kekerasan mencurigakan pada tubuh korban atau jejak kerusakan di sekitar TKP yang mengindikasikan adanya tindak pidana. Meskipun demikian, polisi tetap mengambil langkah-langkah prosedural untuk memastikan semua kemungkinan terungkap.
Jenazah korban kemudian langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi. Proses autopsi ini diharapkan dapat memberikan petunjuk medis mengenai penyebab pasti kematian, seperti apakah ada riwayat penyakit tertentu, keracunan, atau faktor lain yang tidak terlihat secara kasat mata.
Fokus Penyelidikan dan Kesaksian Krusial
Untuk menyingkap misteri di balik kematian PNS Kemenlu ini, pihak kepolisian telah memulai serangkaian pemeriksaan saksi secara intensif. Hingga 08 July 2025, total tiga orang saksi kunci telah dimintai keterangan. Mereka adalah pemilik indekos, penjaga indekos, serta salah seorang saudara kandung dari almarhum.
Keterangan dari pemilik dan penjaga indekos sangat krusial untuk mengetahui aktivitas terakhir korban sebelum ditemukan meninggal. Polisi menggali informasi mengenai kapan terakhir kali korban terlihat, apakah ada tamu yang datang, atau ada kejadian-kejadian tidak biasa yang terekam di lingkungan kos dalam beberapa hari terakhir. Informasi mengenai kebiasaan korban, jadwal pulang-pergi, dan interaksinya dengan lingkungan sekitar juga menjadi fokus pertanyaan.
Sementara itu, keterangan dari pihak saudara atau keluarga dekat korban memberikan gambaran yang lebih personal mengenai kondisi R. Polisi mencari tahu mengenai riwayat kesehatan korban, apakah ada keluhan penyakit tertentu, kondisi psikologis terakhir, atau permasalahan pribadi yang mungkin sedang dihadapi korban. Informasi ini sangat penting untuk membantu penyidik menyusun kronologi peristiwa dan motif jika ada indikasi yang mengarah ke hal tersebut.
“Kami masih mengumpulkan semua informasi dan bukti yang ada. Prioritas kami saat ini adalah mengetahui penyebab pasti kematian korban melalui proses autopsi dan menganalisis setiap petunjuk dari keterangan saksi. Kami tidak akan berspekulasi dan akan bekerja berdasarkan fakta,” ujar salah satu perwira kepolisian yang menangani kasus ini.
Penyelidikan kasus ini masih terus berlangsung. Pihak kepolisian menegaskan akan bekerja secara profesional dan transparan dalam mengungkap penyebab kematian PNS Kemenlu ini. Hasil autopsi diperkirakan akan keluar dalam beberapa hari ke depan, yang diharapkan dapat memberikan kejelasan lebih lanjut mengenai insiden tragis ini.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda