Polri Panen Raya Jagung Kuartal III: Langkah Strategis Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

JAKARTA – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menunjukkan komitmen kuatnya dalam mendukung ketahanan pangan nasional dengan menggelar Panen Raya Jagung Kuartal III tahun 2025. Acara yang berlangsung di sejumlah sentra produksi jagung di Indonesia pada 27 September 2025 ini berhasil mencatatkan panen sebesar 7.153 ton dari total lahan 1.788 hektare. Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo turut hadir mendampingi jalannya panen raya, bersama dengan tokoh peduli pertanian, Ibu Titiek Soeharto, menandai sinergi berbagai pihak dalam menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat.
Peran Strategis Polri dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan
Keterlibatan Polri dalam sektor pertanian, khususnya program panen jagung, merupakan bagian integral dari strategi pemerintah untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas pasokan pangan di seluruh Indonesia. Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam sambutannya menekankan bahwa ketahanan pangan adalah pilar utama ketahanan nasional, dan Polri memiliki tanggung jawab moral untuk turut serta dalam menjaga stabilitas tersebut, tidak hanya dari aspek keamanan, tetapi juga kesejahteraan masyarakat. Program panen raya ini tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi, tetapi juga pada pendampingan petani, penyediaan bibit unggul, serta fasilitasi akses pasar yang lebih luas.
“Polri tidak hanya bertugas menjaga keamanan dan ketertiban. Lebih dari itu, kami memiliki peran strategis dalam membantu pemerintah mewujudkan ketahanan pangan, yang merupakan fondasi penting bagi stabilitas bangsa,” ujar Kapolri. “Hasil panen jagung 7.153 ton dari 1.788 hektare lahan ini adalah bukti nyata sinergi antara aparat keamanan, pemerintah daerah, dan para petani. Ini adalah langkah konkret menuju kemandirian pangan dan mitigasi potensi krisis pangan global.”
Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk memberdayakan petani lokal, memanfaatkan lahan potensial, dan memastikan rantai pasok pangan yang efisien. Berbagai Polda di wilayah-wilayah penghasil jagung aktif menggerakkan anggotanya untuk berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian, Bulog, serta kelompok tani dalam seluruh tahapan, mulai dari penanaman hingga pasca-panen.
Dukungan Tokoh dan Prospek Masa Depan Ketahanan Pangan
Kehadiran Ibu Titiek Soeharto dalam acara panen raya ini turut memberikan bobot moral dan dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional. Sebagai salah satu tokoh yang dikenal memiliki kepedulian tinggi terhadap sektor pertanian dan lingkungan, Ibu Titiek Soeharto mengapresiasi upaya Polri yang aktif merangkul petani dan memberdayakan lahan tidur atau lahan kurang produktif untuk dijadikan area tanam jagung.
“Kemandirian pangan adalah harga mati bagi bangsa Indonesia. Kita harus terus mendorong peningkatan produktivitas pertanian dan memastikan kesejahteraan para petani. Inisiatif Polri ini adalah contoh baik bagaimana kolaborasi multi-sektoral dapat menghasilkan dampak positif yang signifikan bagi ketahanan pangan kita,” tutur Ibu Titiek Soeharto, menyerukan pentingnya keberlanjutan program semacam ini. “Dukungan nyata seperti penyediaan lahan, bibit berkualitas, dan pendampingan teknologi harus terus ditingkatkan agar petani kita semakin berdaya dan hasil panen mereka terjamin.”
Program panen raya jagung ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap stok jagung nasional, yang krusial untuk pakan ternak dan industri makanan olahan. Selain itu, inisiatif ini juga berpotensi menstabilkan harga komoditas jagung di pasaran domestik, mengurangi ketergantungan pada impor, serta secara langsung meningkatkan pendapatan petani di daerah. Polri berkomitmen untuk melanjutkan dan memperluas program serupa di berbagai wilayah lain, dengan target produksi yang lebih besar di kuartal-kuartal berikutnya, guna mengantisipasi tantangan krisis pangan global di masa depan dan menjamin ketersediaan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda