Prabowo Kembali ke Panggung PBB, Puan Soroti Absen Presiden 10 Tahun

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Puan Maharani, menyatakan bahwa pidato Presiden terpilih Prabowo Subianto di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan menjadi momen bersejarah. Pernyataan ini muncul mengingat sudah hampir satu dekade Presiden Republik Indonesia tidak menyampaikan pidato di forum multilateral paling prestisius tersebut.
Menurut Puan, kehadiran Prabowo di mimbar PBB merupakan kesempatan penting bagi Indonesia untuk kembali menegaskan posisinya di kancah global dan menyuarakan kepentingan nasional serta isu-isu mendesak yang dihadapi dunia. Sidang Umum PBB adalah platform utama bagi negara-negara anggota untuk membahas berbagai tantangan global, mulai dari perdamaian dan keamanan, pembangunan berkelanjutan, hingga hak asasi manusia.
Kembalinya Suara Indonesia di Forum Global
Absennya Presiden Indonesia dalam Sidang Umum PBB selama hampir sepuluh tahun terakhir menjadi sorotan banyak pihak. Terakhir kali seorang Presiden RI berpidato di forum tersebut adalah pada tahun 2014 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Periode tanpa kehadiran langsung pemimpin tertinggi negara di forum ini dianggap sebagai kehilangan kesempatan bagi Indonesia untuk secara langsung menyampaikan pandangan dan kontribusinya terhadap isu-isu dunia.
Kehadiran seorang kepala negara di Sidang Umum PBB memiliki bobot diplomatik yang sangat signifikan. Pidato Presiden tidak hanya merefleksikan arah kebijakan luar negeri, tetapi juga menunjukkan komitmen Indonesia terhadap prinsip-prinsip multilateralisme dan kerja sama internasional. Ini juga menjadi ajang untuk memperkuat jaringan diplomatik dan memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang.
“Pidato Presiden Prabowo Subianto di Sidang Umum PBB akan menjadi momen yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia, mengingat sudah hampir satu dekade Presiden Republik Indonesia absen untuk menyampaikan pidato di forum penting tersebut,” ujar Puan Maharani pada 22 September 2025, menggarisbawahi pentingnya kehadiran kepala negara di panggung global.
Sebagai Ketua DPR, pandangan Puan Maharani mencerminkan harapan lembaga legislatif terhadap peran aktif Indonesia di forum internasional. Hal ini juga menunjukkan adanya konsensus politik mengenai urgensi kepemimpinan Indonesia dalam menyikapi dinamika geopolitik yang kompleks.
Harapan dan Agenda Global Indonesia
Dengan kembalinya Presiden Indonesia ke mimbar PBB, banyak harapan yang disematkan pada pidato Prabowo Subianto. Di tengah ketidakpastian global, mulai dari konflik di berbagai belahan dunia, krisis iklim, hingga ketimpangan ekonomi, dunia menanti suara dari negara-negara yang berkomitmen pada perdamaian dan stabilitas.
Indonesia, dengan prinsip politik luar negeri “bebas aktif,” diharapkan dapat menyampaikan visi yang kuat mengenai penyelesaian konflik secara damai, pentingnya kerja sama dalam menghadapi perubahan iklim, serta upaya penguatan sistem ekonomi global yang lebih adil. Isu-isu regional seperti stabilitas di kawasan Asia Tenggara dan peran ASEAN juga kemungkinan besar akan menjadi bagian dari agenda yang disampaikan.
Pidato Prabowo diharapkan tidak hanya menekankan pada kepentingan nasional, tetapi juga dapat menjadi jembatan bagi dialog antar peradaban dan memperkuat semangat persatuan di antara negara-negara anggota PBB. Momen ini adalah kesempatan emas bagi Indonesia untuk kembali menegaskan kepemimpinannya dan berkontribusi nyata dalam mencari solusi atas berbagai tantangan global yang mendesak.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda