November 1, 2025

Delik Kalbar

Satu Portal, Banyak Cerita

Prabowo Soroti Ancaman ‘Ekonomi Serakah’ Global, Peringatkan Krisis Moral dan Sosial

Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, baru-baru ini menyuarakan peringatan keras terhadap apa yang disebutnya sebagai ‘serakahnomics’ atau ekonomi yang didorong oleh keserakahan. Menurutnya, fenomena ini tidak hanya menghambat pertumbuhan ekonomi global, tetapi juga mengancam fondasi moral dan sosial masyarakat dunia. Peringatan ini disampaikan dalam sebuah forum strategis di Jakarta pada 01 November 2025, menyoroti dampak destruktif dari praktik ekonomi gelap lintas negara.

Prabowo menjelaskan bahwa keserakahan, dalam wujudnya yang paling nyata, termanifestasi sebagai korupsi sistemik, penyelundupan komoditas ilegal, penipuan berskala besar, dan jaringan ekonomi gelap yang beroperasi melampaui batas-batas negara. Praktik-praktik ini, imbuhnya, menggerogoti integritas sistem keuangan dan perdagangan internasional, menciptakan distorsi pasar, serta mengalihkan sumber daya yang seharusnya dialokasikan untuk pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan rakyat.

Dampak Destruktif Terhadap Perekonomian Global

Fenomena ‘serakahnomics’ ini memiliki konsekuensi yang merugikan bagi prospek pertumbuhan ekonomi global. Dengan adanya korupsi, dana publik yang seharusnya digunakan untuk investasi infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan justru mengalir ke kantong-kantong pribadi. Penyelundupan mengurangi pendapatan negara dari pajak dan bea masuk, sementara penipuan merusak kepercayaan investor dan konsumen. Ekonomi gelap, yang seringkali terkait dengan pencucian uang dan pendanaan terorisme, menciptakan lingkungan ketidakpastian yang menghambat investasi sah dan inovasi. Akibatnya, negara-negara berkembang dan maju sama-sama menghadapi tantangan dalam mencapai target pembangunan mereka.

Prabowo menegaskan bahwa dunia kini tengah menghadapi ancaman yang tidak hanya bersifat ekonomi, namun juga moral dan sosial, yaitu keserakahan yang menjelma dalam bentuk korupsi, penyelundupan, penipuan, dan ekonomi gelap lintas negara.

Lebih jauh, Prabowo menekankan dimensi moral dan sosial dari ancaman ini. Keserakahan yang tidak terkendali, katanya, merusak tatanan etika dalam masyarakat. Ini menciptakan jurang pemisah yang semakin lebar antara segelintir elite yang diuntungkan dan mayoritas masyarakat yang terpinggirkan. Ketidakadilan yang timbul dari praktik ini dapat memicu gejolak sosial, meningkatnya ketidakpercayaan terhadap institusi pemerintah, dan bahkan mengikis kohesi sosial. Menurutnya, upaya memerangi ‘serakahnomics’ harus dilakukan secara komprehensif, tidak hanya melalui penegakan hukum yang ketat tetapi juga dengan penguatan nilai-nilai integritas dan kejujuran.

Urgensi Kolaborasi Internasional dan Reformasi Tata Kelola

Dalam konteks global, Prabowo menyerukan urgensi kolaborasi antarnegara untuk menghadapi ancaman transnasional ini. Ia menggarisbawahi pentingnya berbagi informasi intelijen, harmonisasi regulasi, dan penguatan perjanjian ekstradisi untuk memastikan bahwa pelaku kejahatan ekonomi tidak memiliki tempat bersembunyi. Reformasi tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel juga menjadi kunci untuk membendung aliran dana ilegal dan mencegah penyalahgunaan kekuasaan. Tanpa komitmen kolektif dari semua pihak, perjuangan melawan ‘serakahnomics’ akan menjadi sia-sia.

Peringatan Prabowo ini datang di tengah berbagai krisis global yang menuntut perhatian serius, mulai dari ketidakpastian geopolitik hingga tantangan perubahan iklim. Namun, ia mengingatkan bahwa akar dari banyak permasalahan tersebut seringkali terkait dengan eksploitasi dan pengejaran keuntungan tanpa batas. Oleh karena itu, membangun ekonomi yang berkeadilan dan berkelanjutan, bebas dari cengkeraman keserakahan, adalah prasyarat mutlak untuk menciptakan masa depan yang lebih stabil dan sejahtera bagi seluruh umat manusia.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.