October 14, 2025

Delik Kalbar

Satu Portal, Banyak Cerita

PSSI Akui Ketergantungan Wasit Asing, Belajar dari Jepang Tingkatkan Kualitas Liga

Jakarta, 02 October 2025 – Ketua Komite Wasit PSSI, Yoshimi Ogawa, secara blak-blakan mengakui bahwa liga sepak bola Indonesia, khususnya Liga 1, masih sangat membutuhkan sentuhan wasit asing. Pernyataan ini menggarisbawahi tantangan besar yang dihadapi PSSI dalam upaya meningkatkan kualitas perwasitan lokal, di tengah sorotan publik yang kerap mempertanyakan objektivitas dan kompetensi pengadil lapangan.

Ogawa, yang memiliki latar belakang pengalaman panjang di dunia perwasitan internasional, merujuk pada model pengembangan di Jepang. Menurutnya, bahkan liga sekelas J-League yang sudah berada di level atas dunia, tetap sesekali mendatangkan wasit dari luar negeri. Ini menjadi indikasi bahwa kebutuhan akan wasit asing bukan hanya tentang menambal kekurangan, melainkan juga bagian dari strategi peningkatan standar dan pertukaran pengetahuan.

Model Jepang dan Konteks Kebutuhan Wasit Asing

Referensi Ogawa terhadap Jepang cukup menarik. Di J-League, penggunaan wasit asing cenderung bersifat selektif dan strategis, seringkali untuk pertandingan-pertandingan besar atau sebagai bagian dari program pengembangan wasit lokal melalui kolaborasi internasional. Tujuannya adalah menjaga objektivitas di laga krusial, memperkaya pengalaman wasit lokal melalui interaksi dengan standar global, serta memastikan konsistensi dalam penegakan aturan.

Kondisi ini sangat kontras dengan di Indonesia, di mana kebutuhan akan wasit asing lebih condong pada upaya mengatasi defisit kepercayaan dan kualitas yang signifikan. Sejak era Liga Super Indonesia hingga Liga 1 saat ini, isu kepemimpinan wasit kerap menjadi sorotan utama, memicu kritik dari klub, pelatih, hingga suporter. Inkonsistensi keputusan, dugaan keberpihakan, dan kurangnya pemahaman terhadap dinamika permainan modern seringkali menjadi keluhan.

“Kami belajar dari banyak liga di dunia, termasuk Jepang. J-League, yang sudah mencapai standar internasional tertinggi, pun sesekali masih mendatangkan wasit dari luar negeri. Ini bukan berarti wasit mereka tidak kompeten, melainkan untuk menjaga objektivitas, memperkaya pengalaman, dan terus meningkatkan standar. Di Indonesia, situasinya berbeda; kami masih berada dalam fase di mana wasit asing menjadi kebutuhan mendesak untuk mengisi celah kualitas dan kepercayaan,” tegas Yoshimi Ogawa dalam sebuah kesempatan pada 02 October 2025.

Tantangan Pengembangan Wasit Lokal dan Harapan ke Depan

Ketergantungan pada wasit asing tentu saja menimbulkan pertanyaan besar mengenai masa depan perwasitan lokal di Indonesia. PSSI menghadapi tantangan multidimensi dalam mengembangkan wasit domestik agar mampu bersaing dan dipercaya sepenuhnya. Beberapa aspek yang perlu diperbaiki antara lain adalah kurikulum pelatihan yang berstandar internasional, penguatan integritas melalui sistem pengawasan yang ketat, peningkatan kesejahteraan wasit, serta perlindungan dari tekanan dan intervensi pihak luar.

Langkah-langkah konkret seperti program sertifikasi berjenjang, pelatihan VAR (Video Assistant Referee), serta kesempatan untuk memimpin pertandingan di level yang lebih tinggi secara bertahap harus digalakkan. Tanpa investasi serius dalam pengembangan wasit lokal, penggunaan wasit asing akan terus menjadi solusi jangka pendek yang tidak menjawab akar masalah.

PSSI di bawah kepemimpinan Ketua Umum Erick Thohir telah menunjukkan komitmen untuk melakukan reformasi perwasitan. Namun, jalan yang harus ditempuh masih panjang. Diharapkan, pengalaman dari negara-negara maju seperti Jepang tidak hanya menjadi patokan untuk mendatangkan wasit asing, melainkan juga inspirasi untuk membangun fondasi perwasitan lokal yang kuat, profesional, dan berintegritas tinggi di masa depan, sehingga sepak bola Indonesia dapat benar-benar bersaing di kancah global.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.