Pulisic Gemilang! Milan Jinakkan Udinese, Pertahanan Rossoneri Kokoh di Serie A

AC Milan mengukuhkan posisi mereka di papan atas Serie A setelah meraih kemenangan meyakinkan atas Udinese dalam laga terbaru. Laga yang berlangsung sengit ini menjadi panggung bagi Christian Pulisic yang tampil memukau dengan kontribusi dua gol dan satu assist. Selain gemilangnya penyerang asal Amerika Serikat tersebut, solidnya lini pertahanan AC Milan juga menjadi kunci utama keberhasilan mereka meraup tiga poin penting. Hasil ini sekaligus membuktikan kedalaman skuad Rossoneri, yang mampu mengatasi absennya beberapa pemain kunci, termasuk Rafael Leao.
Christian Pulisic benar-benar menjelma menjadi inspirasi serangan Milan sepanjang pertandingan. Eks pemain Chelsea ini menunjukkan kelasnya dengan aksi-aksi individu ciamik yang berujung pada gol. Gol pertamanya datang dari pergerakan cerdik tanpa bola, diikuti dengan penyelesaian dingin yang tak terhadang. Tak berhenti di situ, Pulisic kemudian menambah pundi-pundi golnya melalui tendangan terukur dari luar kotak penalti yang tak mampu dijangkau kiper lawan. Puncak performanya adalah saat ia melepaskan umpan matang yang berhasil dikonversi menjadi gol oleh rekan setimnya, memastikan dirinya menjadi Man of the Match.
Kontribusi luar biasa Pulisic ini menjadi sangat vital, terutama mengingat Milan harus bermain tanpa bintang utama mereka, Rafael Leao, yang absen karena cedera. Kekhawatiran akan tumpulnya lini depan tanpa Leao sirna berkat performa “Captain America” yang brilian. Ia tak hanya mengisi kekosongan, tetapi juga memberikan dimensi serangan baru dengan kecepatan, dribel, dan kemampuan finishing-nya yang klinis. Ini menunjukkan kematangan Pulisic dan juga keberhasilan pelatih Stefano Pioli dalam meracik strategi untuk memaksimalkan potensi pemainnya, membuktikan bahwa Milan memiliki opsi serangan yang beragam dan tidak bergantung pada satu pemain saja.
Benteng Kokoh Pertahanan Rossoneri
Selain aksi heroik Pulisic, kinerja lini belakang AC Milan juga layak mendapat pujian tinggi. Duet bek tengah seperti Fikayo Tomori dan Matteo Gabbia tampil disiplin dan sigap menghalau setiap ancaman dari Udinese. Mereka memenangkan banyak duel udara, melakukan tekel krusial, dan intersep tepat waktu yang memutus aliran bola lawan. Full-back seperti Theo Hernandez dan Davide Calabria juga menjalankan tugas bertahan mereka dengan sangat baik, sembari tetap aktif membantu serangan saat ada kesempatan. Kiper Mike Maignan juga tampil tenang di bawah mistar, melakukan beberapa penyelamatan penting yang menjaga gawangnya tetap aman dari kebobolan dan memastikan clean sheet bagi timnya.
Solidnya pertahanan Milan juga tak lepas dari peran sentral para gelandang bertahan. Ismael Bennacer dan Tijjani Reijnders bekerja tanpa lelah untuk memutus serangan lawan di lini tengah, memberikan perlindungan ekstra bagi empat bek di belakang mereka. Mereka berhasil mengontrol tempo pertandingan dan memenangkan perebutan bola di area vital, sehingga Udinese kesulitan mengembangkan permainan mereka dan hanya mampu menciptakan sedikit peluang berarti. Kerja sama antar lini ini menjadi fondasi kuat yang memungkinkan Milan bermain lebih menyerang tanpa terlalu khawatir akan serangan balik lawan, menciptakan keseimbangan yang sempurna antara menyerang dan bertahan.
Proyeksi Scudetto dan Kedalaman Skuad
Kemenangan ini bukan hanya sekadar tambahan tiga poin, tetapi juga sebuah pernyataan akan ambisi AC Milan dalam perburuan gelar Serie A musim ini. Stefano Pioli tampak sukses meramu strategi yang adaptif, memungkinkan timnya untuk tampil efektif dalam berbagai situasi. Kematangan taktik, ditambah dengan semangat juang para pemain, menjadi resep sukses yang terus dipertahankan. Udinese, meskipun berusaha keras memberikan perlawanan dan menunjukkan karakter menyerang, akhirnya harus mengakui keunggulan Rossoneri yang lebih klinis di depan gawang dan lebih rapat di lini belakang.
“Ini adalah kemenangan yang sangat penting, tidak hanya dari sisi hasil, tetapi juga dari cara kami bermain. Pulisic tentu menjadi bintang dengan gol-golnya, namun yang paling memuaskan adalah bagaimana tim bekerja sebagai unit. Lini belakang kami sangat solid, tidak memberikan banyak celah. Ini membuktikan bahwa kami memiliki kedalaman skuad yang luar biasa dan tidak bergantung pada satu atau dua pemain saja. Kami akan terus bekerja keras,” ujar Stefano Pioli, pelatih AC Milan, dalam konferensi pers pasca-pertandingan 21 September 2025.
Dengan performa konsisten seperti ini, AC Milan mengirimkan pesan kuat kepada para pesaingnya di Serie A. Mereka menunjukkan bahwa mereka adalah penantang serius untuk Scudetto. Kemampuan untuk tampil solid di belakang, dipadukan dengan daya gedor yang mematikan di depan – bahkan saat pemain kunci absen – akan menjadi aset berharga dalam sisa musim yang ketat. Para Rossoneri kini menatap laga-laga berikutnya dengan kepercayaan diri tinggi, berharap dapat mempertahankan momentum positif ini dan mencapai target mereka di akhir musim.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda