October 27, 2025

Delik Kalbar

Satu Portal, Banyak Cerita

Rekayasa Lalin TB Simatupang Berakhir, Arus Lalu Lintas Jakarta Selatan Pulih

JAKARTA – Rekayasa lalu lintas di ruas Jalan TB Simatupang–RA Kartini, Jakarta Selatan, resmi dihentikan per Senin, 27 Oktober 2025. Keputusan ini diambil setelah evaluasi menyeluruh menunjukkan kondisi lalu lintas di area tersebut telah kembali lancar dan stabil, mengakhiri periode pengalihan arus yang berlangsung selama beberapa bulan terakhir.

Penghentian rekayasa ini disambut baik oleh para pengguna jalan dan masyarakat sekitar. Sebelumnya, langkah penyesuaian arus lalu lintas diterapkan untuk mendukung kelancaran proyek infrastruktur vital di kawasan tersebut, khususnya pembangunan fasilitas pendukung MRT Jakarta Fase 2B.

Latar Belakang dan Implementasi Rekayasa

Rekayasa lalu lintas di Jalan TB Simatupang dan RA Kartini mulai diberlakukan sejak April 2025. Kebijakan ini merupakan bagian integral dari strategi mitigasi dampak pembangunan Stasiun MRT yang baru, yang memerlukan penggunaan sebagian badan jalan untuk aktivitas konstruksi. Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta bekerja sama dengan Polda Metro Jaya dan PT MRT Jakarta merancang skema pengalihan yang mencakup penerapan sistem satu arah sementara di beberapa ruas jalan, penutupan sebagian lajur, serta penempatan personel di titik-titik rawan kemacetan.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, [Nama Pejabat Dishub], menjelaskan bahwa tujuan utama rekayasa ini adalah untuk menjaga mobilitas warga tetap optimal sambil memastikan proyek infrastruktur berjalan sesuai jadwal tanpa hambatan berarti.

“Rekayasa ini tidak hanya bertujuan memperlancar proyek, tetapi juga menguji adaptasi sistem lalu lintas di Jakarta Selatan terhadap perubahan signifikan. Kami berterima kasih atas pengertian dan kerja sama masyarakat selama periode tersebut,” ujar [Nama Pejabat Dishub] dalam konferensi pers pada 27 October 2025.

Selama enam bulan implementasinya, rekayasa ini sempat menimbulkan tantangan, terutama di jam-jam sibuk. Namun, sosialisasi yang masif dan penempatan petugas di lapangan secara konsisten membantu masyarakat beradaptasi dengan rute baru.

Dampak Positif dan Evaluasi Penghentian

Penghentian rekayasa lalu lintas ini didasarkan pada laporan evaluasi kondisi lapangan yang menunjukkan peningkatan signifikan pada kelancaran arus kendaraan. Data dari pusat kontrol lalu lintas Dishub DKI Jakarta mencatat penurunan waktu tempuh rata-rata di Jalan TB Simatupang hingga 15-20% setelah sebagian besar pekerjaan konstruksi yang memerlukan penutupan jalan selesai.

Kasat Lantas Polres Jakarta Selatan, AKBP [Nama Kasat Lantas], menyatakan bahwa pihaknya akan terus memantau kondisi lalu lintas pasca-penghentian rekayasa untuk memastikan stabilitas dan kelancaran tetap terjaga. “Kami akan terus menyiagakan personel di lokasi strategis dan berkoordinasi erat dengan Dishub untuk antisipasi jika ada penumpukan kendaraan yang tidak terduga,” jelasnya.

Masyarakat, terutama para komuter yang melintasi area ini setiap hari, menyambut baik kabar penghentian ini. “Lega sekali, sekarang perjalanan ke kantor jadi lebih cepat dan tidak perlu lagi putar-putar jauh,” ungkap Budi Santoso, seorang karyawan swasta yang rutin melewati TB Simatupang. Harapannya, kondisi lalu lintas yang normal ini dapat terus dipertahankan seiring dengan perkembangan infrastruktur Jakarta yang terus berjalan.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.