Samuel Chukwueze: Allegri Jago Bertahan dan Tajam Menyerang, Bukan Sekadar Defensive

01 August 2025 – Samuel Chukwueze, winger lincah AC Milan dan tim nasional Nigeria, baru-baru ini melontarkan pernyataan yang cukup menyita perhatian di jagat sepak bola Italia. Dalam sebuah komentarnya, Chukwueze memberikan pandangan yang sedikit berbeda mengenai Massimiliano Allegri, pelatih Juventus yang dikenal dengan reputasi taktik pragmatis dan cenderung bertahan. Menurut Chukwueze, Allegri memiliki lebih dari sekadar kemampuan bertahan yang solid; ia juga sangat tajam dalam meramu serangan.
Melampaui Stigma: Visi Taktik Menyerang Allegri
Massimiliano Allegri telah lama dicap sebagai salah satu arsitek taktik paling pragmatis di Serie A, bahkan di kancah Eropa. Reputasinya dibangun di atas fondasi pertahanan yang kokoh dan kemampuan untuk “membunuh” pertandingan dengan skor tipis. Selama melatih AC Milan dan terutama Juventus, tim-tim Allegri kerap dicirikan oleh organisasi pertahanan yang rapi, kemampuan membatasi ruang gerak lawan, dan efisiensi dalam memanfaatkan peluang. Lima gelar Serie A bersama Juventus, serta satu Scudetto dengan AC Milan, menjadi bukti sahih dari efektivitas filosofi tersebut.
Namun, di balik citra “Allegriball” yang sering dikaitkan dengan permainan defensif, ada dimensi lain yang mungkin kurang mendapat sorotan. Tim-tim Allegri, pada puncaknya, juga memiliki penyerang-penyerang kelas dunia seperti Zlatan Ibrahimovic di Milan, serta Cristiano Ronaldo, Paulo Dybala, dan Mario Mandzukic di Juventus. Kemampuan Allegri untuk mengoptimalkan potensi menyerang para pemain ini, meskipun dalam kerangka yang disiplin, sering kali terlewatkan. Pernyataan Chukwueze ini seolah membuka kembali diskusi tentang bagaimana tim Allegri, meskipun mengedepankan pertahanan, juga mampu melancarkan serangan balik mematikan atau memanfaatkan set-piece secara efektif.
Perspektif Winger Milan: Mengapa Chukwueze Berkata Demikian?
Pujian yang dilontarkan oleh Samuel Chukwueze terhadap Massimiliano Allegri menjadi menarik mengingat posisinya sebagai penyerang sayap di klub rival, AC Milan. Sebagai seorang winger yang mengandalkan kecepatan dan kemampuan dribel untuk menciptakan peluang dan mencetak gol, Chukwueze memiliki perspektif unik tentang bagaimana tim lawan, termasuk Juventus asuhan Allegri, beroperasi baik dalam bertahan maupun menyerang. Seorang penyerang seperti Chukwueze tentu akan merasakan langsung bagaimana tim Allegri menekan atau bagaimana mereka beralih dari fase bertahan ke menyerang saat menghadapi mereka.
Pujian mengejutkan tersebut diungkapkan oleh Chukwueze dalam sebuah kesempatan:
“Massimiliano Allegri tidak sekadar jago meramu taktik bertahan, tetapi juga tajam saat menyerang,” ujar Samuel Chukwueze, memberikan dimensi baru pada diskusi tentang salah satu pelatih paling sukses di Italia.
Komentar ini bisa diartikan sebagai pengakuan tulus dari seorang pemain yang memahami kompleksitas taktik sepak bola modern. Chukwueze, yang musim ini masih beradaptasi dengan ritme Serie A setelah kepindahannya dari Villarreal, mungkin melihat bagaimana tim Allegri, meski terlihat pasif, mampu melepaskan serangan balik cepat atau membangun serangan terstruktur yang efektif ketika momentum memungkinkan. Ini menunjukkan bahwa di mata para pemain di lapangan, taktik Allegri mungkin lebih bernuansa daripada sekadar “parkir bus” seperti yang sering ditudingkan oleh para kritikus.
Pernyataan Chukwueze ini turut memperkaya narasi seputar Massimiliano Allegri, menunjukkan bahwa di balik reputasi pragmatisnya, ada kemampuan untuk menciptakan ancaman ofensif yang tidak boleh diremehkan. Bagi para penggemar dan pengamat sepak bola, ini adalah pengingat bahwa taktik dalam sepak bola sering kali jauh lebih kompleks dan berlapis daripada sekadar label yang disematkan kepadanya.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda