October 14, 2025

Delik Kalbar

Satu Portal, Banyak Cerita

Terduga Hacker Bjorka Diamankan di Sulawesi Utara, Polda Metro Jaya Ungkap Identitas Asli

Jakarta, 03 October 2025 – Misteri di balik identitas peretas kontroversial ‘Bjorka’ yang sempat menghebohkan publik Indonesia kini mulai terkuak. Tim Siber Polda Metro Jaya berhasil membekuk seorang pemuda berinisial WFT (22) yang diduga kuat sebagai dalang di balik serangkaian peretasan data sensitif. Penangkapan dilakukan di kediamannya di Desa Totolan, Kakas Barat, Sulawesi Utara, pada Selasa (23 September).

Kronologi Penangkapan dan Barang Bukti

Operasi penangkapan terhadap WFT dilakukan secara senyap setelah melalui penyelidikan intensif dan analisis jejak digital selama beberapa pekan. Tim kepolisian dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, khususnya Unit Siber, bergerak cepat menuju lokasi setelah mengidentifikasi titik terang terkait keberadaan pelaku. Penangkapan WFT dilakukan tanpa perlawanan berarti di rumahnya.

Dalam operasi tersebut, petugas berhasil menyita sejumlah barang bukti elektronik yang diduga kuat digunakan WFT dalam aksi peretasannya. Barang-barang tersebut meliputi laptop, ponsel pintar, perangkat keras penyimpanan data eksternal, dan kartu SIM yang akan menjadi fokus utama dalam proses forensik digital. Pemeriksaan awal menunjukkan bahwa WFT adalah seorang pemuda berusia 22 tahun yang diduga memiliki kemampuan di bidang teknologi informasi.

Pihak kepolisian belum merinci secara detail peran WFT dalam jaringan ‘Bjorka’ atau apakah ia beraksi sendirian. Namun, penangkapan ini diharapkan dapat menjadi titik terang untuk mengungkap modus operandi, motivasi, serta kemungkinan adanya pihak lain yang terlibat dalam aktivitas peretasan yang telah meresahkan tersebut.

Jejak Digital Bjorka dan Implikasi Hukum

Nama ‘Bjorka’ mencuat ke permukaan publik sejak beberapa bulan lalu setelah mengklaim bertanggung jawab atas kebocoran data pribadi jutaan warga Indonesia, termasuk data pengguna Telkomsel, PLN, registrasi SIM Card, hingga data sensitif pejabat tinggi negara. Aksi Bjorka tersebut sontak menimbulkan kekhawatiran serius akan keamanan siber nasional dan integritas data pribadi masyarakat.

Pemerintah, melalui berbagai kementerian dan lembaga, telah membentuk tim khusus untuk menindaklanjuti kasus ini dan meningkatkan sistem keamanan siber. Penangkapan WFT menjadi bukti konkret keseriusan aparat dalam menanggapi ancaman siber yang semakin kompleks. Kasus ini juga menyoroti pentingnya edukasi dan literasi digital bagi masyarakat serta urgensi penguatan regulasi perlindungan data pribadi.

“Kami berkomitmen penuh untuk menjaga ruang siber Indonesia dari ancaman kejahatan. Penangkapan ini adalah bukti keseriusan kami dalam menindaklanjuti setiap laporan dan menganalisis setiap jejak digital para pelaku. Proses penyelidikan akan terus berjalan untuk mengungkap tuntas motif dan jaringan di balik aksi peretasan ini,” ujar seorang juru bicara kepolisian, menggarisbawahi komitmen institusi dalam pemberantasan kejahatan siber.

WFT saat ini sedang menjalani pemeriksaan intensif di Polda Metro Jaya. Ia dapat dijerat dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) serta undang-undang lain terkait pencurian data dan akses ilegal ke sistem komputer. Ancaman hukuman pidana yang menanti terduga pelaku tidaklah ringan, mengingat dampak luas dan keresahan yang ditimbulkan dari aksi peretasan tersebut. Kasus ini diharapkan menjadi pelajaran penting bagi semua pihak mengenai konsekuensi hukum dari penyalahgunaan teknologi.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.