Terduga Pembunuh Bocah Alvaro Kiano Tewas Bunuh Diri di Tahanan Polisi
JAKARTA – Tersangka utama dalam kasus penculikan dan pembunuhan tragis bocah Alvaro Kiano (5), yang tak lain adalah ayah tirinya sendiri, dikabarkan telah meninggal dunia karena bunuh diri di dalam sel tahanan Polres Metro Jakarta Selatan. Informasi mengejutkan ini merebak pada 24 November 2025, memicu pertanyaan dan kekhawatiran di tengah masyarakat serta keluarga korban.
Kabar mengenai kematian terduga pelaku pertama kali disampaikan oleh salah satu anggota keluarga korban, Sayem, saat ditemui awak media. Konfirmasi ini menambah kompleksitas pada kasus yang sebelumnya telah menyita perhatian publik karena kekejian tindak pidana yang menimpa Alvaro.
“Tersangkanya bapak tirinya Alvaro. Dia sudah meninggal,” ujar Sayem, membenarkan informasi tersebut, Senin lalu. Pernyataan tersebut mengonfirmasi spekulasi yang beredar sejak beberapa waktu terakhir mengenai kondisi tersangka setelah penahanannya.
Kronologi Penangkapan dan Kejahatan
Kasus Alvaro Kiano mencuat setelah bocah malang tersebut dilaporkan hilang oleh ibunya pada awal bulan ini. Pencarian intensif dilakukan oleh pihak keluarga dan kepolisian, hingga akhirnya Alvaro ditemukan tak bernyawa dengan kondisi mengenaskan di sebuah lokasi tersembunyi di kawasan Jakarta Selatan. Penemuan jenazah Alvaro Kiano memicu kemarahan publik dan desakan agar pelaku segera ditangkap.
Dari hasil penyelidikan mendalam, Unit Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan berhasil mengidentifikasi ayah tiri korban, yang berinisial JS (40), sebagai tersangka utama. JS ditangkap beberapa hari setelah penemuan jenazah Alvaro, berdasarkan bukti-bukti kuat yang dikumpulkan oleh penyidik, termasuk keterangan saksi dan jejak digital. Saat penangkapan, JS sempat mengelak, namun akhirnya tidak bisa membantah bukti yang ada.
Penyidik menduga motif di balik kekejaman JS adalah faktor ekonomi dan persoalan rumah tangga yang melibatkan ibu korban. JS kemudian ditahan di rumah tahanan Polres Metro Jakarta Selatan untuk menjalani proses hukum lebih lanjut, termasuk pemeriksaan intensif.
Kematian di Tahanan dan Langkah Kepolisian
Kabar kematian JS di dalam sel tahanan sontak mengejutkan banyak pihak. Menurut sumber internal kepolisian yang enggan disebutkan namanya, JS ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa pada Minggu malam atau Senin dini hari, setelah diduga melakukan tindakan bunuh diri. Metode bunuh diri yang digunakan masih dalam penyelidikan, namun indikasi awal mengarah pada gantung diri menggunakan kain atau benda lain yang ditemukan di dalam sel.
Hingga 24 November 2025, pihak Polres Metro Jakarta Selatan belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai insiden ini. Namun, penyelidikan internal diyakini telah dimulai untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian JS serta mengevaluasi prosedur pengawasan tahanan. Insiden semacam ini seringkali menimbulkan pertanyaan mengenai standar operasional prosedur (SOP) pengawasan terhadap tahanan, terutama mereka yang berpotensi melakukan tindakan merugikan diri sendiri.
Penyelidikan akan dilakukan secara menyeluruh untuk mengungkap fakta di balik kematian tahanan. Kami akan memastikan setiap prosedur telah dijalankan sesuai standar, ujar seorang pejabat kepolisian yang tidak mau disebut namanya, menanggapi potensi penyelidikan internal.
Dengan meninggalnya terduga pelaku, kasus pembunuhan Alvaro Kiano kini menghadapi tantangan baru dalam upaya penuntasan keadilan bagi keluarga korban. Meskipun pelaku telah tiada, pihak keluarga berharap seluruh misteri di balik kematian Alvaro dapat terungkap tuntas, dan tidak ada lagi pihak lain yang terlibat yang luput dari jerat hukum.
Pihak kepolisian diharapkan dapat memberikan transparansi penuh mengenai hasil penyelidikan internal dan kronologi lengkap kematian JS, untuk menjawab pertanyaan publik dan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda
