Timnas U-23 Bidik Bintang Eropa: Kunci Hadapi Korea di Kualifikasi 2026

Jakarta, 03 August 2025 – Proyeksi untuk memperkuat skuad Tim Nasional Indonesia U-23 semakin mengerucut pada nama-nama potensial yang berkarier di Eropa. Dua nama yang secara spesifik disebut-sebut sangat dibutuhkan adalah Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans, terutama dalam menghadapi tantangan berat di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026, khususnya saat berhadapan dengan raksasa sepak bola Asia, Korea Selatan.
Potensi Krusial dari Eropa untuk Garuda Muda
Analisis dari berbagai pengamat sepak bola dan internal PSSI menunjukkan bahwa kehadiran Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans akan memberikan dimensi baru bagi kekuatan Timnas U-23. Mauro Zijlstra, penyerang muda dengan postur ideal dan naluri gol yang tajam, diharapkan mampu mengisi kekosongan di lini depan yang kerap kehilangan ketajaman di turnamen-turnamen penting. Pengalamannya berkompetisi di liga Eropa, meskipun di level junior atau tim kedua, membekalinya dengan mentalitas dan kedisiplinan taktis yang sangat dibutuhkan.
Sementara itu, Miliano Jonathans, gelandang serang atau pemain sayap, dikenal dengan kecepatan, kemampuan dribel, dan visi bermain yang mumpuni. Keterampilannya dalam membongkar pertahanan lawan dan menciptakan peluang dipandang krusial untuk menambah kreativitas di lini tengah Timnas U-23. Adaptasinya dengan gaya sepak bola modern Eropa juga diyakini akan memperkaya variasi taktik pelatih Shin Tae-yong.
“Kehadiran pemain dengan pengalaman di liga Eropa seperti Zijlstra dan Jonathans bisa memberikan dimensi berbeda bagi Timnas U-23. Mereka tidak hanya membawa kualitas teknis yang tinggi, tetapi juga mentalitas kompetisi, disiplin taktis, dan pengalaman menghadapi tekanan yang sangat vital untuk bersaing di level Asia, terutama saat menghadapi tim sekelas Korea Selatan,” ujar Dr. Haryo Putranto, seorang pengamat sepak bola Indonesia.
Misi Berat Kualifikasi dan Tantangan Korea Selatan
Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 bukan sekadar ajang biasa; ini adalah gerbang menuju turnamen yang lebih besar, dengan Piala Asia U-23 juga menjadi jalur kualifikasi menuju Olimpiade. Oleh karena itu, setiap langkah strategis PSSI dalam mempersiapkan tim menjadi sangat vital. Korea Selatan, sebagai salah satu kekuatan dominan di Asia dengan rekam jejak konsisten di level junior maupun senior, selalu menjadi batu sandungan bagi Timnas Indonesia.
Pertemuan dengan Korea Selatan dalam babak kualifikasi menuntut persiapan ekstra, tidak hanya dari segi taktik dan fisik, tetapi juga kualitas individu pemain. Kualitas teknis, fisik, dan mental pemain-pemain diaspora yang ditempa di akademi sepak bola Eropa seperti Zijlstra dan Jonathans diyakini bisa menjadi kunci untuk menembus dominasi Korea Selatan. Mereka diharapkan mampu memberikan perlawanan yang seimbang dalam aspek kecepatan, kekuatan, dan pengambilan keputusan di lapangan.
PSSI sendiri, dalam beberapa tahun terakhir, telah menunjukkan komitmen kuat dalam melacak dan menarik pemain-pemain berdarah Indonesia yang berkarier di luar negeri. Langkah ini sejalan dengan upaya untuk meningkatkan kualitas skuad di semua level usia. Dengan memproyeksikan Zijlstra dan Jonathans, PSSI menunjukkan ambisinya untuk tidak hanya lolos kualifikasi, tetapi juga berbicara banyak di turnamen utama Piala Asia U-23 2026 dan, jika memungkinkan, di ajang Olimpiade.
Langkah selanjutnya adalah memastikan ketersediaan dan proses administrasi kedua pemain ini dapat berjalan lancar. Jika proyeksi ini berhasil terealisasi, Timnas Indonesia U-23 akan memiliki amunisi yang jauh lebih kompetitif untuk menghadapi kerasnya persaingan di level kontinental.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda