July 8, 2025

Delik Kalbar

Satu Portal, Banyak Cerita

Tiongkok Tolak Tuduhan Trump: BRICS Bukan Gerakan Anti-Amerika

BEIJING, 07 July 2025 – Pemerintah Tiongkok secara tegas menolak tuduhan yang dilontarkan oleh mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, bahwa kelompok negara BRICS (Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan) menjalankan kebijakan atau memiliki agenda yang bersifat anti-Amerika. Beijing menegaskan bahwa BRICS adalah platform untuk kerja sama ekonomi dan multilateralisme, bukan alat untuk menentang negara mana pun.

Komentar Trump, yang disampaikan dalam beberapa kesempatan kampanye terbarunya, menggambarkan BRICS sebagai “ancaman” terhadap dominasi Barat dan dolar AS, serta menuduhnya sebagai “klub” yang bertujuan menantang tatanan global yang dipimpin AS. Pernyataan ini memicu respons cepat dari Beijing, yang memandang tuduhan tersebut sebagai salah tafsir yang disengaja terhadap tujuan dan sifat dasar dari kelompok negara berkembang tersebut.

BRICS: Platform Inklusif, Bukan Konfrontatif

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Wang Wenbin, dalam sebuah konferensi pers reguler di Beijing, menyatakan bahwa tuduhan tersebut “sama sekali tidak berdasar” dan mencerminkan “kesalahpahaman yang mendalam atau upaya yang disengaja untuk mendistorsi” tujuan BRICS. Wang menegaskan bahwa Tiongkok selalu menganut prinsip keterbukaan, inklusivitas, dan kerja sama yang saling menguntungkan dalam kerangka BRICS.

“BRICS adalah platform kerja sama yang berlandaskan pada prinsip saling menghormati, kesetaraan, dan pembangunan bersama. Misinya adalah untuk memperkuat suara negara-negara berkembang di panggung global, mempromosikan multilateralisme sejati, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dunia yang lebih seimbang,” ujar Wang Wenbin.

Wang menambahkan bahwa BRICS tidak pernah dirancang untuk menjadi aliansi yang menargetkan atau menentang negara ketiga. Sebaliknya, fokusnya adalah pada peningkatan perdagangan, investasi, pengembangan infrastruktur, dan reformasi tata kelola ekonomi global untuk mencerminkan realitas multi-kutub yang lebih adil.

Dinamika Geopolitik dan Persepsi AS

Tuduhan Trump muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran di Washington mengenai pengaruh BRICS yang semakin meluas, terutama setelah kelompok tersebut mengundang enam negara baru—Argentina, Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab—untuk bergabung mulai Januari 2024 (meskipun Argentina kemudian menarik diri). Ekspansi ini dipandang oleh beberapa pihak di Barat sebagai upaya untuk membangun tatanan dunia yang alternatif dan mengurangi ketergantungan pada institusi keuangan dan sistem yang didominasi Barat.

Bagi Tiongkok, BRICS adalah bagian integral dari visi mereka untuk tata kelola global yang lebih inklusif dan multi-polar. Beijing secara konsisten menyerukan reformasi institusi seperti Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia agar lebih representatif terhadap kekuatan ekonomi negara-negara berkembang. Oleh karena itu, pernyataan Trump dapat dilihat sebagai bagian dari retorika kampanye yang mencoba membingkai upaya kolektif negara-negara berkembang sebagai ancaman langsung terhadap kepentingan AS.

Respons Beijing terhadap tuduhan Trump menggarisbawahi tensi yang berkelanjutan dalam hubungan AS-Tiongkok, terutama menjelang pemilihan presiden AS. Kedua negara terus bersaing dalam bidang ekonomi, teknologi, dan pengaruh geopolitik, dan forum-forum internasional seperti BRICS sering menjadi medan pertempuran naratif mengenai arah masa depan tatanan global.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.