October 14, 2025

Delik Kalbar

Satu Portal, Banyak Cerita

Tragedi Ponpes Al Khoziny: Puing Musala 80% Bersih, Korban Tewas 49 Jiwa

SIDOARJO, 06 October 2025 – Operasi penanganan pasca-ambruknya musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, menunjukkan progres signifikan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa pembersihan puing-puing bangunan telah mencapai 80 persen, sementara data korban jiwa terus bertambah menjadi 49 orang meninggal dunia. Upaya pencarian terhadap 14 korban yang masih dinyatakan hilang juga terus diintensifkan oleh tim gabungan.

Peristiwa tragis yang mengguncang Ponpes Al Khoziny ini telah memicu respons cepat dari berbagai pihak. Fokus utama saat ini adalah menuntaskan evakuasi material dan memastikan tidak ada lagi korban yang tertimbun di bawah reruntuhan.

Pembersihan Puing Hampir Rampung, Alat Berat Dikerahkan

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatin) BNPB, Abdul Muhari, menyatakan pada keterangan resminya, Senin (6/10/2025), bahwa proses pembersihan puing berjalan sesuai jadwal. “Hingga Senin (6/10/2025), pembersihan puing bangunan musala yang ambruk di Pondok Pesantren Al Khoziny telah mencapai 80 persen,” ujar Muhari.

Untuk mempercepat proses tersebut, BNPB mengerahkan sejumlah alat berat ke lokasi kejadian. Satu unit breaker excavator penghancur beton dan dua bucket excavator aktif bekerja membersihkan material-material bangunan yang rubuh. Pengerahan alat berat ini sangat krusial mengingat volume puing yang besar dan kompleksitas struktur bangunan musala yang ambruk.

Tim SAR gabungan, yang terdiri dari unsur BNPB, Basarnas, TNI, Polri, relawan, dan masyarakat setempat, bekerja tanpa henti di tengah tantangan medan dan material yang berat. Kondisi lokasi yang dipenuhi beton dan material baja memerlukan penanganan khusus untuk menghindari risiko tambahan bagi petugas di lapangan.

Data Korban Terbaru: 49 Meninggal, 14 Masih Dicari

Dalam laporan terbaru yang dirilis pada Minggu (5/10/2025) malam, tim SAR gabungan mengumumkan peningkatan jumlah korban meninggal dunia menjadi 49 orang. Angka ini bertambah dari laporan sebelumnya, menunjukkan betapa dahsyatnya dampak dari ambruknya bangunan tersebut.

Selain korban meninggal, data terbaru juga mengungkapkan bahwa jumlah korban yang masih dalam pencarian telah menyusut menjadi 14 orang. Upaya pencarian difokuskan pada area-area yang diduga masih terdapat korban tertimbun. Sementara itu, 104 orang berhasil ditemukan dalam keadaan selamat. Dari jumlah tersebut, enam di antaranya masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat luka-luka serius, dan 97 lainnya telah diperbolehkan pulang setelah mendapatkan penanganan medis dan dinyatakan stabil.

“Kami akan terus bekerja keras memastikan seluruh puing terangkat dan semua korban ditemukan. Prioritas utama kami adalah keselamatan dan pemulihan, serta memastikan penanganan medis yang terbaik bagi para korban selamat,” ujar Abdul Muhari, menegaskan komitmen pemerintah dalam penanganan bencana ini.

Pemerintah daerah bersama BNPB dan instansi terkait juga telah menyiapkan posko terpadu untuk koordinasi penanganan korban, pendataan, serta dukungan psikososial bagi keluarga yang terdampak. Tragedi ini menjadi pengingat pahit akan pentingnya pengawasan ketat terhadap standar konstruksi bangunan, terutama di fasilitas publik dan pendidikan.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.