Tragedi Puncak Bogor: Longsor dan Banjir Telan Tiga Korban Jiwa, Satu Masih Hilang

Bencana longsor dan banjir bandang melanda kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, pada Sabtu malam (5/7) setelah diguyur hujan lebat berjam-jam. Tragedi ini menelan setidaknya tiga korban jiwa, sementara satu orang lainnya masih dalam pencarian intensif oleh tim gabungan. Tiga lokasi terdampak paling parah adalah Desa Megamendung, Desa Tugu Utara, dan Desa Cipayung Girang, seluruhnya berada di wilayah rawan bencana di dataran tinggi Bogor.
Kronologi Bencana dan Upaya Penyelamatan
Hujan deras yang tak kunjung reda sejak Sabtu sore memicu pergerakan tanah di sejumlah titik serta meluapnya debit air sungai hingga menyebabkan banjir bandang. Puncaknya terjadi pada Sabtu malam, ketika tanah longsor menerjang pemukiman warga di Desa Megamendung dan Cipayung Girang, sementara banjir melanda Desa Tugu Utara, merendam rumah-rumah dan memutus akses jalan. Saksi mata menuturkan, kejadian berlangsung sangat cepat sehingga banyak warga tidak sempat menyelamatkan diri sepenuhnya.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, TNI, Polri, Basarnas, serta relawan, segera diterjunkan ke lokasi setelah laporan diterima. Proses evakuasi dan pencarian korban menghadapi kendala berat akibat kondisi medan yang terjal, tanah yang masih labil, serta cuaca yang tidak menentu. Alat berat juga sulit mencapai beberapa titik terisolir karena akses jalan yang tertutup material longsor dan genangan air.
Hingga pencarian pada Minggu pagi, tiga jenazah korban berhasil ditemukan di lokasi berbeda. Dua korban ditemukan di Desa Megamendung, sementara satu korban lainnya ditemukan di Desa Cipayung Girang. Proses identifikasi awal terhadap ketiga jenazah sedang dilakukan untuk memastikan identitas dan menyerahkan kepada pihak keluarga. Sementara itu, satu korban lainnya yang dilaporkan hilang di Desa Tugu Utara masih terus dicari dengan radius pencarian yang diperluas.
Pencarian Korban Hilang dan Imbauan Kewaspadaan
Operasi pencarian korban hilang di Puncak Bogor terus dilanjutkan hingga hari ini, 06 July 2025. Tim SAR mengerahkan puluhan personel dan anjing pelacak untuk menyisir area yang diduga menjadi lokasi terakhir korban terlihat. Fokus utama pencarian berada di sekitar aliran sungai yang meluap dan area yang tertimbun material longsor tebal. Pihak BPBD mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati lokasi bencana demi keselamatan dan kelancaran operasi penyelamatan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor, [Nama Kepala BPBD – jika ada, jika tidak, sebut saja ‘seorang juru bicara BPBD’], menyatakan bahwa pihaknya telah mengaktifkan posko darurat dan menyalurkan bantuan awal kepada para pengungsi. Data sementara menunjukkan puluhan kepala keluarga terdampak dan beberapa rumah mengalami kerusakan parah hingga rata dengan tanah. Pemerintah daerah juga tengah menyiapkan langkah-langkah mitigasi jangka panjang untuk mengurangi risiko bencana serupa di masa mendatang.
“Kami turut berduka cita atas musibah yang menimpa warga Puncak. Seluruh sumber daya telah kami kerahkan untuk mempercepat proses pencarian dan penanganan korban. Kami juga mengimbau seluruh masyarakat, khususnya yang tinggal di wilayah rawan longsor dan banjir, untuk meningkatkan kewaspadaan mengingat intensitas hujan yang masih tinggi,” ujar [Nama Kepala BPBD/Juru Bicara BPBD] dalam konferensi pers pada 06 July 2025 siang.
Masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi terkini dari otoritas setempat dan segera mengungsi ke tempat yang lebih aman jika terjadi tanda-tanda bencana. Pemerintah Kabupaten Bogor juga terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memulihkan infrastruktur yang rusak dan memastikan kebutuhan dasar para penyintas terpenuhi.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda