Viral Dosen Ludahi Kasir di Makassar: Diduga Akibat Selak Antrean, Polisi Bergerak
Sebuah insiden yang melibatkan seorang pria, diduga merupakan dosen di salah satu perguruan tinggi negeri di Makassar, meludahi wajah seorang kasir di swalayan kawasan Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, mendadak viral di media sosial sejak 27 December 2025. Aksi tidak terpuji ini disinyalir dipicu oleh ketidakpuasan pelaku usai ditegur oleh kasir karena menyelak antrean. Video singkat yang merekam detik-detik kejadian ini telah menyebar luas, memicu gelombang kecaman publik dan desakan agar pihak berwajib segera menindaklanjuti kasus tersebut.
Latar Belakang Insiden dan Kronologi Singkat
Dalam rekaman video berdurasi singkat yang menjadi bukti utama, terlihat jelas seorang pria paruh baya mengenakan kemeja berwarna gelap mendekati meja kasir. Setelah terlibat percakapan singkat yang tidak terdengar jelas isi percakapannya, pria tersebut tiba-tiba melakukan tindakan yang mengejutkan: meludahi wajah kasir wanita yang berada di balik meja. Kasir tersebut terlihat terkejut dan sedikit terhuyung mundur, menunjukkan reaksi tidak percaya dan rasa kaget atas perlakuan yang diterimanya di tempat kerjanya.
Menurut informasi awal yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber daring dan kesaksian beberapa saksi mata di lokasi kejadian, insiden memalukan ini terjadi di sebuah swalayan di wilayah Tamalanrea. Motif utama di balik aksi meludah ini diduga kuat adalah ketidak terimaan pelaku terhadap teguran yang diberikan oleh kasir. Kasir tersebut, sebagai bagian dari tugasnya untuk menjaga ketertiban, menegur pelaku karena dianggap tidak mengikuti antrean dan mencoba menyelak pelanggan lain yang sudah menunggu. Alih-alih merespons teguran dengan baik dan memperbaiki perilakunya, pelaku justru melampiaskan emosinya dengan cara yang sangat tidak pantas, yakni meludahi wajah korban.
Identitas pria pelaku, meskipun belum dikonfirmasi secara resmi oleh pihak kepolisian, santer disebut-sebut sebagai seorang dosen di salah satu universitas terkemuka di Makassar. Informasi ini turut memperkeruh suasana dan menambah bobot keprihatinan masyarakat, mengingat status pelaku sebagai figur pendidik yang seharusnya memberikan contoh teladan.
Tindakan Hukum dan Reaksi Publik
Pascaviralnya video tersebut, aparat kepolisian dari Polrestabes Makassar dikabarkan telah mulai melakukan penyelidikan. Unit Reskrim Polsek Tamalanrea, berdasarkan informasi awal, telah mengonfirmasi kebenaran lokasi kejadian dan tengah mendalami identitas pelaku serta meminta keterangan dari korban dan saksi mata. Kasus ini berpotensi masuk dalam kategori penganiayaan ringan atau perbuatan tidak menyenangkan, yang dapat dijerat dengan pasal pidana sesuai undang-undang yang berlaku. Kepolisian berkomitmen untuk menindaklanjuti laporan ini secara profesional dan transparan.
Sementara itu, respons publik di media sosial sangatlah beragam namun mayoritas mengecam keras tindakan pelaku. Banyak netizen menyuarakan kekecewaan mereka terhadap perilaku yang dianggap tidak beradab dan merendahkan martabat orang lain. Hashtag terkait insiden ini ramai digunakan, menuntut keadilan bagi sang kasir dan menyoroti pentingnya etika dalam berinteraksi di ruang publik, terlepas dari status sosial atau profesi seseorang. Diskusi juga berkembang mengenai perlindungan bagi pekerja jasa yang seringkali berhadapan dengan pelanggan emosional.
“Tindakan meludahi orang lain, apalagi di tempat umum dan hanya karena masalah sepele seperti antrean, adalah pelanggaran serius terhadap etika sosial dan potensi tindak pidana. Kasus ini harus ditangani secara transparan untuk memberikan keadilan bagi korban dan menjadi pelajaran bagi kita semua tentang pentingnya menghargai orang lain, tanpa memandang profesi atau kedudukan. Institusi yang bersangkutan juga diharapkan dapat mengambil tindakan etika yang tegas.”
Pihak universitas tempat pelaku diduga mengabdi hingga saat ini belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden tersebut. Namun, desakan publik untuk adanya sikap tegas dari institusi pendidikan tersebut mulai bermunculan, mengingat nama baik universitas juga turut dipertaruhkan dengan adanya dugaan keterlibatan salah satu pengajarnya dalam perilaku tidak terpuji ini. Diharapkan, proses hukum dan investigasi internal dapat berjalan dengan cepat dan adil untuk mengungkap fakta sebenarnya serta memberikan sanksi yang setimpal bagi pelaku.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda
