December 28, 2025

Delik Kalbar

Satu Portal, Banyak Cerita

Wisma Sahabat Yesus Depok Tegaskan Tak Ada Pelarangan Misa, Fokus Silaturahmi

DEPOK, 26 December 2025 – Pimpinan Wisma Sahabat Yesus (WSY) Depok, Romo Robertus Bambang Rudianto, dengan tegas membantah isu pelarangan Misa di fasilitas tersebut. Klarifikasi ini muncul di tengah sorotan publik terkait kebebasan beribadah di beberapa daerah, menekankan bahwa yang terjadi di Depok justru merupakan upaya aktif untuk menjalin silaturahmi dan dialog dengan warga sekitar.

Romo Robertus menjelaskan bahwa narasi yang beredar mengenai pelarangan Misa adalah tidak benar. Sebaliknya, Wisma Sahabat Yesus secara proaktif berupaya membangun komunikasi harmonis dengan masyarakat, bukan menciptakan batasan dalam beribadah. “Tidak ada pelarangan Misa yang terjadi di Wisma Sahabat Yesus. Sejak awal, kami selalu berkomitmen untuk menjalankan aktivitas keagamaan kami dengan tetap menjaga kerukunan dan menjalin komunikasi yang baik dengan tetangga dan masyarakat sekitar,” ujar Romo Robertus.

Isu ini diduga mencuat dari kesalahpahaman atau misinterpretasi terhadap dinamika internal dan upaya sosialisasi yang sedang berlangsung antara pihak wisma dan komunitas lokal. Romo Robertus menegaskan bahwa segala aktivitas keagamaan, termasuk Misa, tetap berjalan sebagaimana mestinya tanpa ada intervensi atau pelarangan dari pihak manapun.

Klarifikasi dan Latar Belakang Isu

Pernyataan Romo Robertus ini menjadi penting untuk menepis spekulasi yang bisa memicu ketegangan di masyarakat. Ia menjelaskan bahwa pihak Wisma Sahabat Yesus secara berkala mengadakan pertemuan dan dialog dengan perwakilan warga setempat untuk memastikan transparansi dan saling pengertian. Pertemuan ini mencakup diskusi mengenai jadwal kegiatan, pengaturan akses, serta berbagai aspek sosial agar keberadaan wisma dapat diterima dengan baik oleh lingkungan sekitar.

Menurut Romo Robertus, proses silaturahmi ini adalah bagian integral dari upaya menjaga harmoni. “Yang ada adalah upaya kami untuk terus menjalin komunikasi dan kebersamaan dengan seluruh elemen masyarakat di sekitar Wisma. Kami percaya bahwa dialog adalah kunci untuk mencegah kesalahpahaman dan memperkuat ikatan persaudaraan,” tambahnya.

“Kami sangat mengedepankan prinsip musyawarah dan kekeluargaan. Setiap ada hal yang perlu dikomunikasikan, kami selalu membuka pintu untuk berdiskusi dengan warga. Ini bukan tentang pelarangan, melainkan tentang bagaimana kita bisa hidup berdampingan dengan damai dan saling menghormati.”

— Romo Robertus Bambang Rudianto, Pimpinan Wisma Sahabat Yesus Depok

Ia juga menegaskan komitmen Wisma Sahabat Yesus untuk selalu mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku, baik dalam aspek keagamaan maupun sosial kemasyarakatan. Proses perizinan dan administrasi selalu diupayakan sesuai dengan regulasi pemerintah daerah dan pusat.

Menjaga Harmoni di Tengah Perbedaan

Kasus-kasus serupa yang melibatkan tempat ibadah sering kali menjadi perhatian publik dan pemerintah, terutama dalam konteks menjaga toleransi dan kebebasan beragama di Indonesia. Oleh karena itu, langkah klarifikasi dari pihak Wisma Sahabat Yesus Depok dianggap krusial untuk mencegah meluasnya isu yang tidak benar dan menjaga kondusifitas wilayah.

Pemerintah Kota Depok dan aparat keamanan setempat juga diharapkan dapat mengambil peran proaktif dalam memediasi dan memfasilitasi dialog konstruktif antara elemen masyarakat guna menghindari potensi konflik berbasis agama. Kebebasan beribadah adalah hak konstitusional setiap warga negara yang harus dijamin dan dilindungi.

Romo Robertus berharap, melalui upaya silaturahmi dan transparansi yang berkelanjutan, Wisma Sahabat Yesus dapat terus berkontribusi positif bagi kehidupan beragama dan bermasyarakat di Depok. “Kami berharap, melalui silaturahmi yang berkelanjutan, segala miskomunikasi dapat dihindari dan keharmonisan hidup beragama dapat terus terjaga di Depok. Ini adalah tanggung jawab kita bersama,” pungkasnya.


Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda